04 May, 2015

INSAN KAMIL : Pakaian dan Anggota Badan



INSAN  KAMIL
SOSOK  KETELADANAN  MUHAMMAD  SAW
Karya :
DR.Sayyid Muhammad Alwy al-Maliki



BAB  I
Bakat  dan  Sifat  Nabi


E. Pakaian dan Anggota Badan

Kebersihan anggota badan, sangat diperhatikan oleh Nabi SAW dan selalu memerintahkan hal ini kepada ummatnya. Beliau disamping mandi, senantiasa mencuci kedua tangannya sebelum dan sesudah makan. Menggosok gigi dengan siwak, menggunting kumis, mengerat kuku dan membersihkan segala kotoran yang melekat di celah-celah anggota badannya. Kebersihan menjadi perintah dan setengah dari ajaran agamanya.

Beliau bersabda: “Allah itu baik, cinta akan segala yang baik, bersih, suka akan kebersihan dan Maha Murah, mencintai setiap yang bermurah hati.” (HR At-Turmidzy). Dalam hadis lain disebutkan: “Lakukanlah olehmu kebersihan sedapat mungkin, karena Islam tegak atas dasar kebersihan, dan tidak akan masuk surga melainkan setiap yang bersih.”

Sebagai bukti nyata akan kebersihan tubuh Beliau, ialah keringatnya yang harum semerbak. Demikian pula dengan anggota badannya, meskipun tidak diragukan lagi, bahwa hal itu juga merupakan khususiyah baginya. Beliau juga memperhatikan rambut dengan selalu membersihkan dan menyisir dengan rapi. Anas, bujang Nabi SAW, berkata: “Rasulullah senantiasa berminyak rambut dan selalu menyisir jenggotnya.”

Sedang Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi SAW setiap malam memakai celak, tiga kali di mata kanan dan tiga kali di mata kiri. Adapun perhatian Beliau terhadap gigi, sudah menjadi kebiasaan Beliau memakai tusuk gigi setiap selesai makan untuk membersihkannya. Beliau berkata: “Sungguh baik umatku yang selalu membersihkan gigi waktu berwudhu maupun setelah makan, di waktu berwudlu sambil berkumur-kumur, dan menghirup air ke hidung dan membersihkan celah-celah jari. Malaikat sangat benci bila melihat seorang yang sedang melaksanakan shalat sementara sisa makanan masih melekat di celah-celah gigiya.”

Perhatian Nabi tehadap mulut, terbukti juga dengan selalu memakai siwak berulang kali, di saat akan melaksanakan shalat, berwudhu, akan tidur dan setelah bangun dari tidurnya. Beliau selalu menganjurkan umatnya akan hal itu. An-Nasaiy meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda: “Siwak itu mensucikan mulut, membawa keridhaan Tuhan”.

Menurut riwayat A1-Bukhary, Nabi bersabda: “Kalau sekiranya tidak memberatkan umatku niscaya akan aku perintahkan mereka agar bersiwak. Yaitu setiap kali akan shalat.” Menurut riwayat Al-Bazzar dan At-Thabarany, “Saya akan wajibkan kepada mereka bersiwak pada setiap kali akan shalat. Seperti saya wajibkan kepada mereka berwudhu.”

Tentang perhatian Nabi SAW terhadap pakaian, maka beliau telah menerangkan kepada kita, bahwa berpakaian yang layak, sopan dan bagus adalah cirikhas bagi setiap Nabi. Demikian menurut At-Turmidzy. Sebagai penghulu para Nabi dan Rasul, dengan sendirinya beliau selalu memakai pakaian yang terbaik. At-Thabarany meriwayatkan tentang sifat-sifat Nabi: “Belum pernah aku melihat seorang yang lebih baik tampan mukanya dan lebih bersih pakaiannya selain Rasulullah SAW”

Beliau selalu menganjurkan kaum muslim agar menghias diri, memperbagus pakaian, dengan sabdanya:
 إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ (رواه ابن السنى)

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu bagus, cinta akan segala yang bagus.” (HR Ibnu Sunniy)

Dalam berpakaian, beliau selalu memperhatikan tempat dan keadaan. Bila akan menerima tamu yang datang dari tempat jauh, maka untuk menyambutnya beliau menyesuaikan pakaian yang dikenakan dengan tingkat dan kedudukan tamu yang akan datang. Demikian pula pada hari-hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, atau hari Jum’at, beliau memakai pakaian khusus dan menganjurkannya. Al-Hakim meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda: “Baguskanlah pakaianmu dan perbaikilah rumah tanggamu, sehingga kalian dipandang sedap dan manis oleh mata orang banyak.”

Dan sabdanya pula: “Bahwasanya bila Allah memberi nikmat kepada hamba-Nya, suka melihat bekas nikmat itu padanya.” (HR At-Thabarany dan Al-Baihaqy). Dalam hadis yang lain, “setengah dari pada kehormatan seorang mukmin kepada Allah, ialah kebersihan pakaiannya.” (HR Abu Nuaim).



                  Lagi pula beliau juga menganjurkan agar pakaian terus terjaga kerapiannya, dan memberi larangan agar pakaian jangan kelewat panjang ke bawah sehingga menyentuh tanah, hal ini semata-mata demi kebersihan.

No comments:

Sebelumnya Selanjutnya Home