INSAN KAMIL
SOSOK
KETELADANAN MUHAMMAD SAW
Karya :
DR.Sayyid Muhammad Alwy al-Maliki
BAB I
Bakat dan Sifat
Nabi
Kelanjutan dari Kesempurnaan Akal Nabi
K. Kewaspadaan Nabi SAW
Akal
pikiran Nabi SAW yang sempurna itu dapat dilihat dari kewaspadaan terhadap
lawan-lawan yang penuh dendam kesumat. Serta kesiap-siagaannya menghadapi
segala kemungkinan. Zaid bin Tsabit diperintahkan belajar bahasa dan tulisan
dalam rangka kewaspadaan terhadap tipu daya golongan yang satu ini, dan beliau
berkata siapa yang belajar bahasa sesuatu kaum akan menjadi aman dan tipu
muslihatnya.
Pada
perang Badar dan perang Khandaq, orang-orang dikirim kepada musuh dengan tugas
melaporkan jumlah kekuatan dan perlengkapan yang ada dipihak musuh. Nuaim bin
Asy’jak As-Sulamy waktu itu mendapat tugas tersebut. Dia ditugaskan berusaha
sekuat tenaga melemahkan semangat mereka, dan melemahkan daya tempurnya. Dan
agar barisan mereka menjadi goyah, karena perang itu adalah tipu muslihat,
demikian ujar Nabi SAW kepadanya.
Dalam
merahasiakan siasat perang dan kekuatan pasukan, bertujuan agar lawan
mengentengkan dan tidak menambah kekuatannya demi mencegah mengalirnya darah
lebih banyak lagi. Semua itu juga cara beliau yang mencerminkan sikap waspada,
sekaligus memanfaatkan semua cara dan sarana untuk melemahkan musuh dan
menumbuhkan rasa takut dalam barisan musuh. Semua itu membuktikan kesempurnaan
akal dan pikiran beliau.
No comments:
Post a Comment