05 May, 2015

INSAN KAMIL : Kondisi Tubuh dan Kekuatan Nabi



INSAN  KAMIL
SOSOK  KETELADANAN  MUHAMMAD  SAW
Karya :
DR.Sayyid Muhammad Alwy al-Maliki



BAB  I
Bakat  dan  Sifat  Nabi

Kelanjutan dari Cara Nabi Memilih Utusan

N.   Kondisi Tubuh dan Kekuatan Nabi

Kondisi tubuh yang sehat dan kuat, di samping ketabahan hati, bersatu padu dalam diri Nabi SAW itulah sifat kejantanan yang amat sempurna.

Ibnu Sa’d dan Ibnu Jarir, demikian Ibnu Abi Hatim dan Al-Baihaqy serta Abi Nuaim dan Al-Bukhary, kesemuanya meriwayatkan dari Jabir yang mengisahkan pengalamannya menjelang hari-hari perang Khandaq, yang penuh diliputi oleh suasana ketakutan. Jabir berkata: “Kami sedang giat-giatnya menggali parit untuk pertahanan kota Madinah. Lalu muncullah sebuah batu besar dalam parit yang sedang digali beramai-ramai. Kami datang melaporkan kepada Nabi SAW dan beliau segera bangun, lalu turun ke dalam parit. Sedang perutnya karena lapar diikat dengan batu, sebab tiga hari kami tidak makan apa pun. Maka dengan cangkul di tangannya, dipecahkan batu besar itu. Dan dalam sekejap mata, jadi tumpukan tanah yang tumpah berserakan.

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa para sahabat tidak datang melapor kepada Nabi SAW, melainkan setelah berusaha sekuat tenaga memecah batu yang keras dan besar itu. Bahkan sudah banyak linggis dan cangkul yang dipergunakan, menjadi patah dan rusak.

Sedang dalam riwayat lain diterangkan, bahwa Nabi SAW memukul batu raksasa itu, hanya tiga kali pukulan saja. Yang mengagumkan, batu besar itu hanya bertahan tiga kali saja menghadapi pukulan beliau, setelah tangan para sahabat tidak mampu memecah atau menyingkirkannya. Itu pun terjadi di saat beliau sedang lapar. Kiranya sudah jelas betapa pengaruh lapar terhadap kondisi badan. Dan bayangkan bagaimana pula kekuatan beliau itu andaikata tidak lapar yang sangat, karena selama tiga hari berturut-turut tidak merasakan makanan apa pun.

Abu Nuaim dan Al-Baihaqy, meriwayatkan dari jalan Ishak bin Yasar, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Rukanah: “Silakan anda masuk Islam.” Rukanah dengan congkaknya menjawab: “Kalau aku mengetahui bahwa agamamu itu benar, tentu sudah lama aku memasukinya.”

Rukanah terkenal jagoan yang kuat lagi ditakuti itu, ditanya oleh Nabi SAW: “Bagaimana seandainya kalau aku dapat membanting engkau ke tanah?”

“Cobalah!” ujar Rukanah bangga. Maka Nabi mendorongnya dua kali, dan dia terhempas jatuh ke tanah, menggelepar tak berdaya. Kemudian dia mencoba bangkit kembali, sambil berkata: “Ini adalah sihir belaka. Demi Allah aku tidak menguasai diriku, hingga aku terpelanting jatuh ke tanah.” Hadis ini ada pula yang meriwayatkan dari jalan Rukanah sendiri, yang menegaskan, bahwa dia kemudian masuk Islam. Perhatikanlah pengakuan Rukanah, bahwa dia tidak dapat menguasai dirinya sedikitpun hingga jatuh tersungkur, dan sekaligus berarti bahwa Nabi, tidak memegang benda apapun di tangannya. Sedang Rukanah yang terkenal kuat, dan kekar tubuhnya itu sangat ditakuti orang-orang Quraisy. Dan tak pernah dikalahkan.

No comments:

Sebelumnya Selanjutnya Home